Pages

Thursday, March 27, 2014

Kandungan Air Asam

Kandungan Air Asam


  1. Air asam terbentuk sebagai hasil dari proses oksidasi mineraldisertai adanya air, dengan demikian 3 (tiga komponen utama yangmenyebabkan terjadinya air asam tambang), yaitu :Mineral sulfidaMineral sulfida berupa ikatan antara sulfur dan logam dijumpaitersebar di alam dalam kadar dan dimensi kecil sampai besar. Cebakansulfida dalam jumlah besar dapat menjadi bahan galian ekonomis yanglayak ditambang. Dispersi logam berat beracun berbahaya dapat terjadisecara alami, berasal dari tubuh bijih sulfida yang tersingkap atau beradadekat permukaan. Unsur logam dari bijih sulfida terbawa bersama aliranair tanah da air permukaan menyebar ke lingkungan sekitarnyamembentuk rona awal dengan sebaran kandungan logam yang tinggi.Proses penambangan dengan membongkar dan memindahkanbahan galian mengandung sulfida menyebabkan terbukanya sulfidaterhadap udara bebas. Pada kondisi terpapar pada udara bebas mineralsulfida akan teroksidasi dan terlarutkan membentuk air asam tambang. Airasam tambang berpotensi melarutkan logam yang terlewati sehingga    membentuk aliran mengandung bahan beracun berbahaya yang akanmenurunkan kualitas lingkungan. Pembentukan air asam cenderung lebihintensif terjadi pada daerah penambangan. Hal ini dapat dicegah denganmenghindari terpaparnya bahan mengandung sulfida pada udara bebas.Penanganan air asam tambang dapat dilakukan dengan menetralisirmenggunakan bahan penetral atau mengolahnya agar memenuhi batas baku mutu.
  2. Oksigen
  3. Air, Peningkatan keasaman air penyaluran ini akan meningkatkan pulakelarutan logam-logam yamg selanjutnya mencemari badan perairan. Hal-hal diatas mendorong semakin pentingnya masalah air tambang saat ini.Reaksi umum pembentukan Air Asam Tambang sebagai berikut :

4 FeS2 + 15 O2 + 14 H2O →4 Fe (OH3) + 8 H2SO4
Pyrite + Oxygen + water → yellowboy + sulfuric acid
Reaksi tersebut dapat dirinci menjadi empat tahap reaksi :
  • Reaksi pertama adalah reaksi pelapukan dari pyrite disertai prosesoksidasi. Sulfur dioksidasi menjadi sulfat dan besi fero dilepaskan. Darireaksi ini dihasilkan dua mol keasaman dari setiap mol pirit yangteroksidasi.
2 FeS2 + 7 O2 + 2 H2O →2 Fe2+ 4 SO42- + 4 H+
Pyrite + Oxygen + Water → Ferrous Iron + Sulfate + Acidity
  • Reaksi kedua terjadi konversi dari besi ferro menjadi besi ferri yangengkonsumsi satu mol keasaman. Laju reaksi lambat pada pH < 5 dankondisi abiotik. Bakteri thiobacillus akan mempercepat proses oksidasi.
4 Fe2++ O2 + 4 H+ → 4 Fe 3+ + 2 H2O
Ferrous Iron + Oxygen + Acidity → Ferric Iron + Water
  • Reaksi ketiga adalah hidrolisa dari besi. Hidrolisa adalah reaksi yangmemisahkan molekul air. Tiga mol keasaman dihasilkan dari reaksi ini.Pembentukan presipitat ferri hidroksida tergantung pH, yaitu lebihbanyak pada pH di atas 3,5.
4 Fe3++ 12 H2O → 4 Fe(OH)3 + 12 H+
Ferric Iron + Water → Ferric Hydroxide (yellowboy) + Acidity
  • Reaksi keempat adalah oksidasi lanjutan dari pirit oleh besi ferri. Iniadalah reaksi propagasi yang berlangsung sangat cepat dan akan berhenti jika pirit atau besi ferri habis. Agen pengoksidasi dalam reaksiini adalah besi ferri.
FeS2 + 14 Fe3+ + 8 H2O → 15 Fe2++ 2 SO42-+ 16 H+
Pyrite + Ferric Iron + Water → Ferrous Iron + Sulfate + Acidity

0 komentar:

Post a Comment