Klasifikasi Bahan Peledak
Bahan peledak diklasifikasikan
berdasarkan sumber energinya menjadi bahan peledak mekanik, kimia dan nuklir.
Karena pemakaian bahan peledak dari sumber kimia lebih luas dibanding dari
sumber energi lainnya, maka pengklasifikasian bahan peledak kimia lebih
intensif diperkenalkan. Pertimbangan pemakaiannya antara lain, harga relatif
murah, penanganan teknis lebih mudah, lebih banyak variasi waktu tunda (delay
time) dan dibanding nuklir tingkat bahayanya lebih rendah. Bahan peledak
permissible dalam klasifikasi di atas perlu dikoreksi karena tidak semua
merupakan bahan peledak lemah. Bahan peledak permissible digunakan khusus untuk
memberaikan batubara ditambang batubara bawah tanah dan jenisnya adalah
blasting agent yang tergolong bahan peledak kuat.
Sampai saat ini terdapat berbagai
cara pengklasifikasian bahan peledak kimia, namun pada umumnya kecepatan reaksi
merupakan dasar pengklasifikasian tersebut.
Menurut R.L. Ash (1962), bahan
peledak kimia dibagi menjadi:
a. Bahan peledak kuat (high
explosive)
Bila memiliki sifat detonasi atau
meledak dengan kecepatan reaksi antara 5.000 – 24.000 fps (1.650 – 8.000 m/s)
b. Bahan peledak lemah (low
explosive)
Bila memiliki sifat deflagrasi
atau terbakar kecepatan reaksi kurang dari 5.000 fps (1.650 m/s).
0 komentar:
Post a Comment