Pages

Friday, March 21, 2014

Pengukuran Profil Memanjang Sistem Pergi Pulang

Pengukuran Profil Memanjang Sistem Pergi Pulang 



 A. TUJUAN
Dengan diberikannya alat dan perlengkapan seperti tercantum pada labsheet ini mahasiswa diharapkan dapat :
1.         Mengaplikasikan teori profil
2.         Mempraktekkan pengukuran profil memanjang dengan sistem pergi pulang menggunakan alat leveling optik
3.         Menghitung ketinggian-ketinggian titik pengukuran dengan rumus seperti pada teori singkat
4.         Menggambar hasil pengukuran dengan skala tertentu (ditentukan instruktur). Skala beda tinggi 1/10 x jarak

       B. TEORI SINGKAT
Pengukuran profil berguna untuk perencanaan jalan raya, kanal, saluran, untuk galian pipa-pipa saluran dan sebagainya.
Tujuan utama dilakukan pengukuran adalah untuk menentukan ketinggian titik dan jarak dari titik ke titik. Bila pengukuran dilakukan pergi pulang, alat ditempatkan kira-kira dipertengahan kedua titik dan kira-kira segaris dengan kedua titik tersebut. Jarak yang diambil adalah jarak langsung (diukur dengan pita ukur). Beda tinggi antara kedua titik tersebut  akan didapat dua buah yaitu beda tinggi pergi dan beda tinggi pulang. Hasil kedua beda tinggi tersebut harus sama bila tidak maka yang dibenarkan berbeda adalah angka terakhir (dalam mm) kemudian ambil rata-ratanya.
Rumus-rumus untuk ketinggian yaitu:
a.     Koreksi Bt        =1/2 (Ba+Bb)
b.    Beda tinggi       = Bt belakang – Bt muka ( setiap pergi pulang)
     Contoh slag 1
     Pergi P1 -  P2 = Bt belakang ( P1) – Bt muka ( P2)
     Pulang  P2 –P1 = Bt belakang ( P2) – Bt muka ( P1)
Hasil pergi dan pulang nhanya boleh beda dalam milimeter kemudian diambil rata-ratanya
c.     Tinggi titik        = tinggi titik yang diketahui + tinggi titik rata-rata

      C.  KESELAMATAN KERJA
1.     Pelajari labsheet ini sebaik-baiknya sebelum memulai pekerjaan
2.     Periksa alat-alat sebelum memulai pekerjaan
3.     Perhatikan keadaan lapangan pengukuran supaya tidak terjadi kecelakaan
4.     Gunakan alat dan perlengkapan sesuai dengan fungsinya


        D. ALAT DAN PERLENGKAPAN
1.      Labsheet
2.      Pita ukur
3.      Table ukur/ alat tulis
4.      Yalon
5.      Unting-unting
6.      Bak ukur
7.      Leveling instrument
8.      Table ukur
9.      Kompas
10.  Payung

         E. LANGKAH KERJA
1.      Persiapkan alat dan perlengkapan yang diperlukan sehigga alat dalam siap pakai
2.      Tinjau daerah dan buat rencana serta skema pegukuran
3.      Bagi tugas tuga masing-masing anggota sehingga  tidak ada yang tidak memperoleh tugas
4.      Siapkan tabel pengukuran, isi identitas tanggal, hari, bulan, tahun, lokasi, cuaca, dan nomor pesawat
5.      Tancapkan patok pengukuran sesuai dengan rencan pengukuran dan beri nomor setiap patok, contoh patok awal P1 dan patok akhir P6
6.      Pengukuran dilakukan dengan system pergi pulang
7.      Pengukuran pergi
-          Stel pesawat pada slag I, diantara P1 dan P2
-          Dirikan bak ukur di patok P1 dan P2 tegak lurus
-          Arahkan pesawat pada bak di P1 bacaan belakang (M1) baca bacaan benang (Ba, Bt, Bb) serta koreksi Bt =1/2 (Ba+Bb)
-          Putar pesawat dan arahkan ke P2 bacaan muka (M1), serta baca bacaan benang (Ba, Bt, Bb) dan koreksi Bt = ½ (Ba+Bb)
-          Dengan cara yang sama pesawat dipindahkan ke sla II, slag III, slag IV, dan slag V (lihat gambar kerja)
-          Ukur jarak masing-masing dari titik ke titik dengan pita ukur
-          Catat semua hasil pengukuran pada tabel ukur


8.      Pengukuran pulang
-          Titik awal pada pengukuran pulang adalah titik akhir pada pengukuran pergi yaitu titik P6
-          Pesawat didirikan pada slag I (diantara P6 dan P5)
-          Dirikan bak ukur dititik P6 dan P5 tegak lurus
-          Arahkan pesawat ke bak ukur di titik P6 (bacaan belajang/B1), baca bacaan benang (Ba, Bt, Bb) serta korelasi Bt = ½ (Ba + Bb)
-          Putar dan arahkan pesawat ke P5 (bacaan muka M1) dan baca bacaan benang (Ba, Bt, Bb) serta korelasi Bt = ½ (Ba + Bb)
-          Dengan cara yang sama pesawat dipindahkan ke slag II, slag III, slag IV, slag V (lihat gambar kerja)
9.      Dari hasil pengatukuran pergi dan pulang pada setiap slag didapat beda tinggi yang sama  atau mendekati, jika terlalu jauh perbedaannya maka pengukuran tersebut diulang, setelah itu diambil rata-ratanya
10.  Hitung ketinggian masing-masing titik dimana salah satu titik diketahui tingginya (ditetapkan instruktur)
11.  Gambar hasil pengukuran dengan skala tertentu dan buat laporan praktikum serta serahkan kepada instruktur bersangkutan

         F. GAMBAR KERJA



TABEL PENGUKURAN PERGI
slag
Bacaan bak pergi
Jarak (m)
Beda tinggi
Tinggi titik

B
M
Ba
Bt
Bb
Ba
Bt
Bb

1
2
3
4

0,950
2,485
1,530
1,286

0,925
2,450
1,468
1,267

0,950
2,416
1,407
1,248

10,092
1,619
1,133
1,371

11,166
1,576
1,278
1,349

12,240
1,533
1,244
1,325

15,58
15,83
19,11
7,870

-10,241
+0,874
+0,19
-0,082
+25,000
+14,759
+15,633
+15,823
+15741


TABEL PENGUKURAN PULANG
SLAG
Bacaan bak pulang
JARAK
(m)
Beda tingggi
Tinggi tititk

B
M
Ba
Bt
Bb
Ba
Bt
Bb

1
2
3
4

10,092
1,619
1,133
1,371

11,166
1,576
1,278
1,349

12,240
1,533
1,244
1,325

0,950
2,485
1,530
1,286

0,925
2,450
1,468
1,267

0,950
2,416
1,407
1,248

7,870
19,11
15,83
15,58

+10,246
-0,874
-0,190
+0,082
+25,000
+14,759
+15,633
+15,823
+15741




  1. ANALISIS DATA
1.      Analisis pergi
a.       Beda tinggi
T1=b1-m1=0,925-11,166= -10,241
T2=2,450-1,576=+0,874
T3=1,468-1,278=+0,19
T4=1,267-1,349=-0,082
b.      Pengukuran ketinggian titik
P1=+25,000
P2=p1+t1=25,000+(-10,241)=+14,759
P3=p2+t2= 14,759+0,874=+15,633
P4=p3+t3=15,633+0,19=+15,823
P5=p4+t4=15,823+(-0,082)=+15741
2.      Analisis pulang
a.       Beda tinggi
T1=b1-m1=11,166-0,925=+10,246
T2=1,576-2,450=-0,874
T3=1,278-1,468=-0,190
T4=1,349-1,267=+0,082
b.      Pengukuran ketinggian titik
P1=+25,000
P2=p1+t1=25,000+10,246=+35,246
P3= p2+t2=35,246+(-0,874)=+34,372
P4=p3+t3=34,372+(-0,19)=+34,182
P5=p4+t4=34,182+0,082=+34,264
  1. KESIMPULAN
Setelah dilakukannya praktikum di lapangan dapat disimpulkan bahwa setiap pengukuran tidak selalu sama, karena ketepatan suatu pengukuran ditentukan oleh ketelitian pengelihatan mata kita dan kelembutan tangan kita saat menggeser melewati bidang yang kita hitung.


0 komentar:

Post a Comment