Pages

Wednesday, April 23, 2014

Investasi Emas


Menyimpan emas sudah dianggap sebagai investasi paling menjanjikan dan aman (di samping tanah) sejak zaman nenek-kakek kita. Tak salah memang, emas selalu menjadi primadona bagi masyarakat yang ingin berinvestasi, terutama yang tidak mau memasuki dunia saham atau bisnis yang besar resikonya.

Namun sejujurnya, tak ada investasi yang tanpa resiko, termasuk emas. Emas memiliki nilai (value) yang tetap, sehingga relatif lebih aman dibandingkan reksa dana ataupun saham. Perlu diingat, value bukan berarti harga. Harga emas bisa naik dan turun sesuai dengan inflasi, namun nilainya (bisa diartikan bebas sebagai daya belinya) akan terus mengikuti kenaikan tersebut.
Harga emas juga menggunakan kurs dolar Amerika Serikat (AS) sehingga apabila kurs naik, harga emas juga naik, begitu juga sebaliknya. Namun, dalam jangka waktu panjang harga emas akan cenderung stabil.
Likuiditas emas juga menjadi nilai plus bagi investasi emas. Emas mudah diperjualbelikan dan digadaikan sehingga dapat menjadi solusi bila ada kebutuhan mendadak atau bila ada lonjakan harga yang drastis secara tiba-tiba.
Investasi emas juga relatif mudah. Sederhananya, investasi ini berbentuk jual beli jangka panjang. Anda memang perlu melihat perkembangan harga pasar, namun Anda tak perlu mengamatinya secara intens dan terus-menerus seperti dalam investasi saham.
Namun demikian, seperti halnya investasi lain, di mana prinsip low risk-low gain, high risk-high gain, investasi emas tidak memberikan margin profit sebesar investasi lain yang lebih agresif seperti properti. Selain itu, penyimpanan emas, terutama dalam ukuran besar, membutuhkan biaya yang cukup besar. Penyimpanan emas yang baik sangat diperlukan agar emas tidak teroksidasi dan berubah warna.
Kini ada banyak pilihan untuk investasi emas bila Anda memutuskan untuk melakukannya. Pilihannya mulai dari membeli emas batangan, membeli perhiasan, hingga melakukan cicilan pembelian emas. 

Pilihan ketiga menjadi hal yang marak dilakukan masyarakat beberapa tahun terakhir. Cicilan dapat dilakukan melalui berbagai lembaga keuangan seperti bank syariah atau lembaga gadai. 

Bila Anda ingin melakukannya, kami sarankan Anda memperhatikan harga emas yang dijadikan acuan oleh lembaga tersebut (karena setiap lembaga punya pilihan produsen dan harga acuan yang berbeda), uang muka yang dibutuhkan, biaya administrasi, periode cicilan, dan fleksibilitas cara pembayaran. 

Yang paling penting, pilih skema cicilan sesuai dengan keadaan Anda, jangan memaksakan diri untuk melakukannya. Sekali lagi, investasi tidak boleh mengganggu kehidupan pokok Anda.

Nah, apakah Anda tertarik berinvestasi emas? Atau lebih tertarik dengan investasi lain yang lebih dinamis?

1 comment: