SUSUNAN MATERI BUMI
Sejalan dengan evolusi kemajuan berfikir
manusia, pengetahuan tentang bumi dimulai dari pengetahuan tentang bentuk luar
dari pada bumi. Kondisi fisik bumi telah banyak diketahui terlebih dahulu dari
pada kondisi dalam bumi. Bentuk permukaan, jari-jari, relief dan gejala-gejala fisik
lainnya telah berkembang pesat. Pengetahuan tentang bentuk bumi bulat telah
lama diperdebatkan para pakar. Akhirnya perdebatan itu terhenti sejak Colombus
melakukan observasi dengan jalan melakukan pelayaran ke suatu arah yang
akhirnya kembali ketempat semula. Terlihatnya asap kapal laut, kemudian cerobong
dan akhirnya semua badan kapal terlihat di pantai merupakan salah satu bukti
bumi ini bulat. Dengan adanya teknologi luar angkasa berupa
satelit maupun berupa instrumen lainnya manusia telah mampu mengungkapkan fenomena
bumi dan alam sekitarnya.
Sesuai dengan
kodrat manusia yang senantiasa tidak merasa puas, maka keingintahuan tentang
bumi mengalami perubahan dari bentuk luar kekondisi atau keadaan didalam bumi.
Manusia ingin tahu apa isi bumi, bagaimana wujudnya, bagaimana sifatnya, dan
sederatan pertanyaan yang memerlukan jawaban secara eksak. Sebagaimana kita
ketahui bahwa jari‑jari bumi mencapai 6.370 km, maka akan timbul berbagai
pertanyaan tentang keadaan bagian dalam dari bumi kita ini. Para pakar ingin
mengungkapkan berbagai keterangan mengenai bagian dalam bumi kita ini, misalnya
tentang:
· wujud,
· kerapatan batuan
penyusun,
· temperatur,
· kecepatan
perambatan gelombang suara,
· susunan kimia,
· dan beberapa
informasi penting lainnya.
Bagaimana sifat gelombang bunyi ketika
melewati lapisan‑lapisan di dalam bumi dan bagaimana kemungkinan manusia dapat
menembus bumi dan beberapa pertanyaan lainnya. Beberapa pertanyaan yang timbul,
bagaimana manusia dapat mengemukakan keterangan‑keterangan seperti itu padahal
pemboran kerak bumi yang pernah dilakukaan di Oklahoma untuk menyelidiki bagian
dalam bumi ini hanya sampai pada kedalaman 5.253 m atau hanya sekitar 5,2 Km,
padahal diameter bumi adalah 6.370 Km.
Hal ini menunjukkan bahwa dengan cara
mekanis pengeboran hanya sekitar 0.8 persen dari diameter bumi dapat diketahui,
sungguh merupakan tantangan bagi manusia. Karena itu patut dimaklumi bahwa
bagian dalam dari bumi sulit bahkan tidak mungkin diselidiki secara langsung.
Keterbatasan ilmu pengetahuan dan teknologi terus menerus ditantang untuk segera
memberikan jawaban tentang misteri bumi.
Sesuai dengan perkembangan daya pikir
manusia akhirnya ditemukan suatu gagasan baru, bahwa manusia tidaklah mungkin
untuk mengamati dalam bumi secara langsung. Melalui tahapan penelitian yang
dimulai dari metode sederhana menuju kepada penyempurnaan sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dengan diketemukannya listrik, getaran
suara, maknit dan bahan peledak maka penelitian tentang kondisi di dalam bumi
semakin menjadi kenyataan. Pencarian deposit minyak bumi yang sekarang sedang
dilakukan juga mengalami perkembangan mulai dari penggunaan metode yang
sederhana sampai dengan yang moderen. Dengan diikuti oleh kemajuan ilmu
pengetahuan alam seperti matematika, ilmu kimia dan fisika para pakar terus
mengembangkan metode penelitiannya untuk mengetahui tentang isi bumi. Sampai
saat sekarang tampaknya penggunaan kaidah pemantulan suara (sounding) masih dipergunakan dalam mendeteksi komposisi di dalam
bumi.
Ilustrasi Tentang Bentuk Bumi
Upaya para pakar
untuk menguak misteri dalam perut bumi terus menggelora, sehingga para pakar
dalam suatu konvensi sepakat melakukan terobosan baru dengan cara penyelidikan
secara tidak langsung dengan bantuan dari ilmu pengetahuan Kosmologi, Geokimia,
Geofisika, Matematika dan Fisika.
Informasi atau keterangan yang diperoleh
melalui kosmologi seperti gaya tarik‑menarik atau tolak‑menolak antara benda‑benda
angkasa, jarak antara benda‑benda angkasa, massa, kerapatan, dan sebagainya.
Para pakar menganalisanya sampai mereka mengambil suatu kesimpulan tentang
keadaan bagian dalam dari bumi ini.
Melalui penyelidikan geokimia yang
menganalisa komposisi batuan, mineral, air laut, dan sebagainya, para pakar
kemudian memperkirakan bagaimana batuan terbentuk, densitasnya, sifat‑sifatnya
dan sebagainya. Hasil penyelidikan geofisika juga sangat membantu untuk
meramalkan keadaan bagian dalam dari bumi kita ini, terutama hasil pengukuran
gravitasi bumi, medan magnet bumi, dan gelombang seismik.
0 komentar:
Post a Comment