Teknik pemboran dengan metode Rotary Drilling dapat dikelompokkan kedalam 4 (empat) metode yaitu:
1. Metode Putar Dengan Sistem Sirkulasi Langsung (Direct Circulation Rotary Methods)
Prinsip kerja dari teknik pemboran ini adalah memanfaatkan momen putar yang berasal dari drill string (stang bor) yang dihubungkan dengan prime over melalui gear reduction system. Pada Down Hole system yang ujungnya dipasang mata bor (drilling bit) akan berputar di dalam lubang bor dan mendapat tekanan dari drill rod. Akibat gesekan dan tumbukan mata bor dengan batuan, akan terbentuk potongan-potongan batuan yang berukuran kecil yang disebut dengan serbuk pemboran atau cutting
Lumpur bor yang terdiri dari materials bentonite water base atau oil base, keluar melalui mata bor dan selanjutnya ke permukaan melalui annulus lubang bor sambil membawa partikel hasil pemboran (cutting) ke permukaan. Sesampainya di Mud DrillingTank, partikel yang di bawa dari dasar sumur akan diendapkan, dan selanjutnya lumpur bor dimasukkan lagi melalui pompa Lumpur (mud pump).
2. Metode Putar Dengan Udara (Air Rotary Methods)
Prinsip kerja dari Air Rotary Methods hampir sama dengan metode Direct Rotary Methods. Bedanya hanya terletak pada fungsi lumpur pemborannya. Pada metode Direct Rotary Methods lumpur bor
diganti dengan angin dari kompresor. Metode ini biasanya dilakukan untuk pengeboran pada batuan keras atau pada pekerjaan pemboran untuk proses peledakan dinamit atau pada pekerjaan
pertambangan.
3. Metode Tumbuk Dengan Putaran Udara (Air Rotary Percussion Methods)
Metode ini merupakan kombinasi dari Air Rotary Methods dengan teknik percussion. Untuk mengangkat drill cutting dari dalam lubang bor ke permukaan mengunakan tekanan angin dari kompresor.
Sedangkan untuk menumbuk batuan pada saat pemboran menggunakan pneumatic hammer yang berputar dengan jumlah impact antara 10 – 15 tumbukan per detik.
4. Metode Putar Dengan Sirkulasi Terbalik (Reverse Circulation Rotary Methods)
Metode ini sama dengan metode direct rotary. Metode ini khusus digunakan untuk pengeboran dengan diameter besar minimum 40 – 1,8 meter dengan kondisi batuan yang unconsolidated. Degan metoda ini, Lumpur dari annulus lubang bor dipompa keluar dengan bantuan pompa lain sehingga permukaan lumpur selalu berada di level permukaan tanah. Dengan demikian, kemungkinan terjadi runtuhan pada dinding sumur bor pada saat pemboran dilakukan akan dapat diperkecil. Kapasitas pemompaan (kecepatan
aliran di dalam pipa stang bor harus sekitar 2 m/sec.).
keren keren banget kak infonya
ReplyDeleteud truck quester